Jumat, 16 Maret 2012

a true story

langit tak secerah biasanya hari itu , sejak pagi awan hitam terus menggulung langit kota semarang , udara yang biasanya panas pun berubah menjadi dingin , terdiam lah seorang pemuda terpaku menatap jendela kamar nya , menerawang keluar memandangi sebuah tanaman yang baru di pajang tadi pagi oleh sang pemilik kos , pikirannya melayang melihat pohon itu mengingatkan nya pada sebuah masa dimana iya menapakan kaki di ketinggian gunung dan untuk pertama kalinya memegang bunga edelweis bunga langka yang tak tumbuh di sembarang tempat , bunga yang di sebut juga sebagai bunga yang abadi , ada sedikit perasaan menyesal dalam hatinya mengingat hal itu , bunga yang susah payah didapatkan itu hanya menjadi sia - sia ketika di berikan pada orang yang salah .. lamunan nya tiba tiba terhenti mendengar jam alarm yang berbunyi , mengingatkan pada jam kuliah di siang hari itu "ah malas sekali , cuaca kaya gini lebih enak tidur " gumamnya .. rasa malas menyerang nya dengan ganas , tubuhnya mendadak terasa berat , " tiduran dulu bentar enak kayaknya , 5 menit " ketika hendak merebahkan tubuhnya , tiba-tiba pandangan nya tertuju pada sebuah foto , ya foto kedua orang tua dan keluarganya , alasan kenapa ia berada di kota orang , jauh meninggalkkan keluarganya di kampung halamannya , hatinya tiba - tiba sedih membayangkan bagaimana jia orang tua nya melihatnya bermalas - malasan seperti ini , sedangkan mereka menaruh harapan yang sangat besar padanya , bekerja keras membanting tulang tak terbayangkan seberapa banyak peluh dan keringat yang telah keluar hanya untuk bisa membuatnya seperti sekarang ini dan seketika itu pula iya bangkit dan bergegas menuju kampus tempat iya akan menuntut ilmu selama kurang lebh 4,5 tahun kedepan .. banyak yang iya impikan ketika pertama kali ia di terima di kampus itu . bagaimana orang tua nya senang akan hal itu dan bagaimana orang - orang banyak yang berharap padanya , secara tidak langsung ada beban tersendiri di pundaknya ketika harus menginat hal itu , membayangkan bagaimana jika ia kelak tak sesuai seperti harapan mereka

Rabu, 14 Maret 2012

ngisi waktu

hampir sebulan lebih sudah kaki ini tak menapak di antara lebatnya pepohonan. . dinginnya udara pegunungan banyak hal yang kurindukan dari alam bebas dimana kesunyian ketenangan menjadi hal yang selalu menemani di antara kicauan burung yang saling bersahutan di tempat seperti itu lah otak biasa nya mudah untuk berfikir dan mudah untuk mencerna. . inspirasi datang silih berganti. . aahh ku rindu saat saat itu